12 Jul 2015

CERPEN_DO YOU LOVE ME (CHAPTER 2)

CHAPTER 2

DO YOU LOVE ME?

Suasana menjadi rumit setelah Aliya datang, Angga mencoba menenangkan Aliya. Tampak dari luar Angga sedang menjelaskan apa yang terjadi. Monic hanya diam dan melihat dari jendela. Ia merasa bersalah, namun Monic enggan untuk mencampuri urusan mereka. Monic yakin kalau mereka berdua akan baik-baik aja dan bisa akur kembali.
Setelah beberapa saat Angga dan Aliya berbicara, sepertinya awan cerah menghampiri mereka dan membuat mereka akur lagi. Namun, Monic merasa aneh melihat mereka baikkan. Monic merasa tidak senang dengan pemandangan itu, apalagi saat Angga memeluk Aliya. Monic merasakan sakit.

Tuhan,.. Angga temen Monic. Nggak seharusnya Monic punya perasaan ini sama dia.

***

“Gimana kemaren, udah baikkan?”  ß Monic
“Udh, kmaren knp pulang gak pamit?” ß Angga
“Sorry, takut ganggu. Aliya nanyain aq?” ß Monic
“Ia, dia mau say sorry udh slhpaham sm lo” ß Angga
“oo., gitu. Ya udah. Monic mau nganterin ade ke sekolah” ß Monic
“ Nanti malem nonton yu. Mau gak?” ß Angga
“Berdua?” ß Monic
“Sm Aliya & Panji” ß Angga
“Boleh, tp gak janji ya” ß Monic
“Ok” ß Angga

Ya ampun Monic, dengan PDnya kamu nanya berdua doang? Kesannya jadi berharap banget. Ah, bodo.. Tapi ikut nggak ya..


Akhirnya Monic memutuskan untuk menerima ajakan Angga. Satu-satunya alasan karena ada Panji, jadi Monic nggak harus jadi kambing congek sendirian ngliatin orang pacaran.

Di depan rumah Monic
“Aliya tau aku ikut?” Tanya Monic
“Tau ko, malahan dia yang minta buat ngajak kamu. Naik gih” Kata Angga sambil membukakan pintu depan mobil
“Aku dibelakang aja, inikan kursinya Aliya” Kata Monic membuka pintu belakang
“Emang gue supir lo, sini depan!” Perintah Angga
“Tapi…”
“Ah lama..” Angga menarik tangan Monic dan memaksanya untuk duduk di depan

***
Mereka pun segera meluncur untuk menjemput Aliya. Dalam perjalanan Monic hanya diam dan pandangannya kea rah luar. Angga yang melihatpun merasa aneh dengan sikap Monic. Karena Monic biasanya banyak bicara namun mala mini berubah menjadi pendiam.
“Mo, tumben diem aja?” Tanya Angga kemudian
“Nggak pa-pa” Jawab Monic singkat
“Ada masalah ya?” Tanya Angga lagi
“Nggak ada, fokus ke jalan aja” Jawabnya ketus
Angga tidak bertanya lagi dan ia fokus mengemudi.
Sorry ya Ngga, Monic harus bersikap kaya gini mulai sekarang. Aku nglakuin ini buat ngilangin  perasaan Monic sama kamu

***

Handphone Angga berdering memecah kesunyian diantara mereka. Aliya menelepon. Aliya mengatakan, Ia tidak bisa ikut karena Ia harus menjalani pemotretan untuk sebuah majalah. Maklum Aliya seorang model. Monic merasa senang mendengar hal itu. Ia tersenyum. Jadi, Ia tak harus melihat pemandangan yang menyayat hati ketika mereka bergandengan tangan. Monic dan Angga pun langsung menuju bioskop , sedangkan Panji pergi sendiri dengan motornya.
Setibanya di bioskop, Angga menghubungi Panji. Tampaknya Panji belum datang.
“Diangkat?” Tanya Monic
“Nggak aktif,” Jawab Angga sembari belkali-kali menelepon Panji
“Mendingan, makan dulu aja yu.. lagian filmnya masih 1 jam lagi” Saran Monic yang langsung menuju restoran dekat bioskop
“Hey, tunggu..” Sahut Angga yang kemudian merangkul pundak Monic. Seketika Monic terkejut. Matanya membesar dan hal itu membuat hatinya cenat-cenut. Dalam pikirnya Ia harus segera menyingkirkan tangan Angga dari pundaknya, namun hatinya berkata sebaliknya. Manakah yang harus Monic pilih? Mengikuti pikiran atau hatinya. Sementara itu Angga hanya santai sambil melihat ke segala arah mencari Panji tanpa tahu apa yang sedang dirasakan Monic.

***

1 Jam Kemudian. Di Bioskop
“ Ini film kesukaannya Aliya, Komedi Romantic” Kata Angga sambil memasukkan segenggam popcorn dalam mulutnya
“Oh, aku juga suka” Jawab Monic singkat
BeTe deh, kenapa harus Aliya sih yang diomongin. Ok. Fine, Dia pacarnya.
Selama menonton film, Monic hanya diam dan sesekali memandang ke arah Angga yang sedang tertawa-tawa melihat film itu. Monic suka melihat Angga ketika dia sedang seperti ini.

“Haha…bodoh banget tuh cewenya, kalo suka ngomong aja langsung” Kata Angga tiba-tiba membicarakan film yang sedang ditonton
Monic terkejut.
“Dia kan cewe masa ngomong duluan. Cowonya aja yang gak peka” jawab Monic gugup
“Wajar ajalah mereka berdua kan udah sahabatan, mungkin cowonya gak kepikiran cewenya bakal suka sama dia. Orang cewenya gak kasih kode si” kata Angga
Monic kembali tekejut, ia tak langsung menanggapi omongan Angga. Ia baru sadar kalau cerita dalam film itu mirip dengan Ia saat ini.
“Menurut kamu kalau ada sahabat kamu yang nyatain perasaan kamu gimana?” Tanya Monic dengan bodohnya
“Mmm…Gimana ya..Lucu juga sii Sahabat jadi pacar” Jawab Angga kembali melihat layar besar

Apa maksudnya lucu? Angga..Angga.. You make me crazy.. Apa gue ngomong aja kali ya..Tapii…

“Misalnya nih, kalau beneran ada sahabat kamu yang suka sama kamu saat kamu udah punya Aliya. Apa yang kamu lakuin?” Tanya Monic lagi
“Gak mungkin. Sahabat gue semuanya cowo. Cuma lo aja sahabat cewe yang gue punya. Emang kenapa nanya-nanya itu. Emang lo suka sama gue?” jawab Angga
“Iya aku suka sama kamu” Monic keceplosan
“Apa?” Angga terkejut sampai-sampai ia tersedak popcorn yang sedang ia makan. Kemudian Angga langsung melihat Monic, memastikan apa yang tadi ia dengar.
“Maksudku… itu… anu… Sorry Monic keluar dulu” Jawab Monic terbata-bata dan kemudian beranjak dari duduknya dengan tergesa-gesa

Angga terkejut sekaligus bingung. Ia tidak beranjak mengejar Monic. Ia terdiam mengetahui Monic ternyata menyukainya. Tanpa menunggu film usai, Angga meninggalkan bioskop dan mencari Monic. Dia menghubungi Monic, namun tak ada jawaban. Setelah beberapa menit mencari. Angga mendapati Monic sedang duduk di resto tempat mereka makan tadi. Monic tertunduk malu. Kemudian Angga diam-diam menghampiri Monic dan duduk di depannya. Monic yang tau Angga datang, Ia masih menunduk. Monic malu memandang wajah Angga.
“Hei..” Sapa Angga sembari menarik dagu Monic dengan lembut
Wajah Monic memerah menahan malu  dan kemudian kedua matanya berkaca-kaca.
“Maaf ya.. Monic jadi kaya gini. Tapi, tenang aja. Angga gak perlu khawatir. Aku pasti bisa lupain perasaan ini” Kata Monic
“Lo ngga perlu minta maaf. Semua orang punya hak untuk menyukai seseorang, siapa pun orangnya. Dan gue juga minta maaf karena gue ngga tau perasaan lo.” kata Angga memegang tangan Monic.
Monic pun tak kuat membendung air matanya. Dan akhirnya air matanya membasahi pipi. Angga langsung menyeka air mata di pipi Monic. Kemudian Ia duduk disebelah Monic dan memeluknya. Monic pun terhanyut dalam pelukan dan menangis tersedu sedu.


Tunggu Chapter 3 nya ya….



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

0
1
H
N
A
I
D
G
N
A
T
A
D
T
A
M
A
L
E
S